Feeds:
Posts
Comments

GANESHA MYCOSOFT

Bibit Jamur-Tiram-Shiitake-Lingzhi-Kuping-Merang

GANESHA MYCOSOFT

Pusat Bibit Jamur Bandung – Indonesia

Menyediakan berbagai jenis bibit jamur konsumsi dan obat

Dikemas dalam bentuk botol selai (Bibit F1 dan F2) sehingga lebih praktis dalam proses inokulasi

Kualitas terjaga…diturunkan langsung dari kultur murni (F0)

Daftar Harga Bibit Kultur Murni (F0) Media PDA

JENIS

HARGA / TABUNG REAKSI
Jamur  Tiram Rp. 100.000,00
Jamur Kuping

Rp. 120.000,00

Jamur Shiitake

Rp. 120.000,00
Jamur  Lingzhi

Rp. 180.000,00

Jamur Champignon

Rp. 150.000,00

Jamur  Merang

Rp. 150.000,00

Pemesanan minimal 1 Tabung Reaksi

Harga belum termasuk ongkos kirim

Contact person : rial aditya 081-221-607314

Alamat : jln. Cimanuk 5A Bandung 40115

Pembayaran via Transfer ke rekening Mandiri

130-00-0976692-7   a.n. Rial Aditya

Mandiri KCP Bandung Siliwangi 13008

Daftar Harga Bibit Botol F1

Jenis

Harga / botol

Jamur tiram Rp. 25.000,00
Jamur Kuping Rp. 30.000,00
Jamur Shiitake Rp. 30.000,00
Jamur Lingzhi Rp. 50.000,00
Jamur Champignon Rp. 40.000,00
Jamur Merang Rp. 50.000,00
Pemesanan minimal 1 botolHarga belum termasuk ongkos kirim

Contact person : rial aditya 081-221-607314

Alamat : jln. Cimanuk 5A Bandung 40115

iklan dari mulut-ke-mulut memang tidak terkalahkan. Untuk itu buatlah pelanggan mempromosikan bisnis Anda dengan 3 strategi sederhana.

Kebanyakan orang setuju: Tiada iklan yang lebih baik daripada iklan dari-mulut-ke-mulut. Biasanya, pelanggan yang menelpon Anda karena rekomendasi pribadi dari temannya atau rekannya lebih sering jadi membeli daripada batal membeli. Sebab itulah iklan dari mulut-ke-mulut yang positif menjadi idaman setiap pengusaha.

selengkapnya monggo

Suhadi Sukama lebih dini menyiapkan bisnis sebelum dirinya pensiun. Maka ia sudah bisa memetik hasilnya ketika masa pensiunnya tiba.

Menurut sebuah survei hanya 2% saja orang yang tetap dapat menikmati kehidupan mapan sesudah masa pensiun tanpa perlu lagi melakukan kegiatan produktif. Selebihnya akan membuka usaha, bekerja lagi, atau menggantungkan diri pada orang lain (sanak-keluarga). Tetapi terlepas dari hal itu, Suhadi Sukama, seorang pensiunan BUMN, berpendapat, bagi pensiunan lebih baik berusaha dibanding dengan menempuh kehidupan ‘mantap’ (makan tabungan pensiun). Namun baginya, seorang calon pensiunan ketika hendak mempersiapkan bisnis, ekspektasi seharusnya bukan menjadi konglomerat dari usaha baru yang dirintisnya, tapi agar mempunyai kegiatan pasca pensiun, dan terutama mempunyai penghasilan tambahan selain dari uang pensiunnya.

Ia juga berpendapat, idealnya bisnis pensiunan mulai dipersiapkan saat seseorang masih aktif bekerja. Persiapan tidak selalu harus diartikan berupa persiapan materi. Pada tahap awal bisa dimulai dari pembelajaran jenis usaha dan prospek usahanya melalui literatur, baik tentang usaha yang bersangkutan, cara produksi/ mendapatkan produk yang akan dijadikan usaha, analisa pasar dan harga, persaingan usaha, dan lain-lain.

“Tentunya akan relax bila kita tahu lebih dini. Selain belajar dari literatur, kita perlu meluangkan waktu untuk melakukan berbagai uji coba dalam skala kecil untuk membuat/ mendapatkan produk tersebut. Jenis usaha idealnya dipilih berdasarkan pengalaman kita sendiri saat uji coba. Pilihan usaha lebih dini, akan memberi kesempatan kepada kita untuk menghimpun dana (berhemat) lebih awal untuk modal. Penyiapan lahan, infra struktur, menimba pengetahuan, melakukan pengujian usaha dan tidak kalah penting menyiapkan kebutuhan SDM untuk pelaksanaannya nanti, akan memerlukan waktu dan dana,” jelasnya.

Suhadi cukup beruntung. Mengaku tertarik dan mencintai agrobisnis, persiapan usaha sudah lama ia lakukan. Merunut ke belakang, sejak tahun 1980, yakni setelah lulus dari Teknik Perminyakan dan mulai bekerja, ia bahkan telah mempersiapkan diri, antara lain mempelajari budi daya ayam ras & itik, uji coba bertanam sayur-mayur, tanaman hias, ikan hias, burung, anggrek, bonsai, hingga mulai mempersiapkan bisnis agro. Kini, bisnis Eka Agro Rama yang dijalankan pria 58 tahun itu sudah kelihatan membuahkan hasil. Setidaknya sejak tahun lalu usaha ternaknya sudah menjual lebih kurang 600 ekor domba, dan tahun ini pasti bertambah. Lebih menggembirakan lagi, vanili dan kopi juga telah panen perdana dan hasilnya tahun depan siap dipasarkan. Sementara itu untuk tanaman keras, seperti jati, tingginya sudah 12 m, durian juga sudah belajar berbuah. Padahal saat ini masa pensiunnya ditambah dengan diperbantukan di BUMN tersebut masih tersisa dua tahun.

Lama waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan bisnis menjelang pensiun adalah relatif. Menurut bapak 4 anak dan kakek seorang cucu tersebut, tinggal dihitung mundur saja dari waktu kapan ekspektasi bisnis yang terpilih mulai komersial (paling lambat saat mulai pensiun) ke waktu persiapan dan pelaksanaannya (sebelum pensiun). Ia berpendapat, 5 tahun masa persiapan sebelum pensiun adalah pas-pasan, dan idealnya adalah 10 tahun.

Di samping itu, faktor resiko atas bisnis yang dipilih perlu dijadikan pertimbangan. Pilihan bisnis beresiko lebih tinggi berarti juga harus memperhitungkan waktu yang cukup untuk pemulihan bila gagal. Artinya bisnis seperti itu akan lebih tepat apabila dimulai pada saat masih dalam kondisi aktif bekerja dan masih punya cukup waktu lama sampai usia pensiun.

“Kalau harus memilih, saya lebih suka resiko moderat tetapi penghasilannya dapat meningkat dalam skala jangka panjang. Artinya kita perlu membuat rencana agrobisnis dengan konsep multi crops, dari tanaman pendek usia sampai usia panjang secara tumpang sari. Selain itu kami sejak awal berusaha memiliki keunggulan produk, seperti menggunakan konsep organik yang akan menjadi trend di masa depan. Itulah sebabnya kami beternak (Villa Domba, ternak domba garut-red), sekali mendayung kami memperoleh pupuk gratis. Sistem tumpang sari secara benar, berarti juga efisiensi lahan. Kami saat ini seolah-olah memiliki lahan 4-5 kali lebih luas dan punya banyak pilihan produk, terserah pasar pilih yang mana, kami siap memproduksinya,” paparnya.

Sehingga baginya, kegiatan agrobisnis lebih sesuai karena sebenarnya dapat dirancang agar menghasilkan keuntungan secara berjangka, dari jangka pendek, menengah sampai jangka panjang. Contohnya, ketika ia berencana melakukan penanaman pohon kayu untuk bahan bangunan, seperti sengon, jati, dan lain-lain, penghasilan untuknya mungkin saja diperoleh dari tanaman sela pada tanaman inti tersebut (tumpang sari) berupa rumput untuk pakan ternak, palawija, kopi, vanili dan sebagainya, yang hasilnya dapat dinikmati di bawah lima tahun. Karena kayu sengon baru dipanen setelah lima tahun, apalagi jati berumur lebih dari sepuluh tahun. “Kalaupun tidak sempat menikmati, kita harus ikhlaskan untuk anak cucu kita,” imbuhnya arif.

Diungkapkan, biaya pengadaan lahan membutuhkan modal usaha terbesar pada usaha agrobisnis miliknya. Ia menyiasati dengan cara pembelian lahan secara bertahap sejak jauh-jauh hari, enam tahun sebelum proyek dimulai. Harga tanah pasti selalu mengalami apresiasi, sehingga tidak usah khawatir asalkan sudah punya perencanaan yang matang. Menyewa lahan, kalau bukan untuk sekadar uji coba, menurutnya malah akan menyulitkan di kemudian hari, terutama bila untuk tanaman keras. Pembelian lahan pun dicari yang masih murah harganya tetapi mempunyai daya dukung dan kecocokan terhadap rencana usaha, serta menghindari setiap pembelian tanpa perencanaan yang jelas. Sedangkan modal usaha lain adalah untuk pembelian bibit tanaman dan ternak, serta kandang.

“Kami melaksanakan pengembangan usaha secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan pendanaan. Dalam program kami, rencana kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap Pertama (sekarang), Tahap Kedua (optimalisasi lahan) dan Tahap Tiga (sinergi dengan mitra usaha). Mempunyai program skala jangka panjang dengan harapan dapat dilanjutkan oleh anak dan cucu. Modal tidak besar sehingga terjangkau secara swadana, yang jelas kami telah hidup hemat hampir 10 tahun lalu. Saat belum memperoleh penghasilan cukup, kami danai dari penyisihan penghasilan tetap (gaji),” paparnya.

 

source :

http://www.majalahpengusaha.com

Bahan-bahan pembuatan steamer sederhana :

papan ukuran 1,5 meter dan 2 meter

2 tong penampung air ukuran @ 50 liter

termometer

tiang kayu sebagai penyangga

batu bata dan semen untuk pondasi

plastik tahan panas

Steamer sederhana dapat dibuat dengan menggunakan papan-papan kayu dengan ukuran yang disesuaikan dengan kapasitas yang diinginkan.

sebagai contoh steamer pada gambar di atas dibuat dengan ukuran 1,5 x 2 meter persegi dan dapat menampung baglog jamur kurang lebih sebanyak 300 buah @ 1,3 kg. bagian dalam steamer dipasang plastik tahan panas untuk menahan uap panas tidak sampai keluar. bagian luar di pasang pula termometer untuk mengamati suhu dalam steamer.

Pondasi dibuat dengan menggunakan batu bata dengan ketinggian 1 meter dan pada bagian tengahnya dipasang 2 buah tong  air@ 50 liter yang dihubungkan langsung dengan steamer. Masing-masing tong diisi air sebanyak 3/4 bagian. Uap panas dari dalam tong hasil pembakaran  akan langsung menuju steamer  untuk mematangkan/mensterilisasi baglog.

ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Skala usaha                                        25.000    baglog

Satu siklus usaha                              6               bulan

Asumsi bangunan                            Pembuatan bangunan kumbung baru

Asumsi penjualan                             Melalui Agen/Bandar

No Pembiayaan Unit Biaya satuan Jumlah Nilai
  1. I.
Investment Cost
Bangunan  :
Pencampuran dan sterilisasi m2 120,000.00 80 9,600,000.00
Inkubasi dan Pemeliharaan m2 150,000.00 120 18,000,000.00
Peralatan
Alat steam (boiler) Unit 8,000,000.00 1 8,000,000.00
Instalasi Listrik 600,000.00
Selang dan  sprayer 100,000.00
Sekop dan ember 100,000.00
Total Investment Cost 36,000,000.00
II. Operational Cost
Variable Cost
Media tanam :
Serbuk kayu kg 200.00 40,000 8,000,000.00
dedak kg 2,000.00 4,000 8,000,000.00
kapur kg 300.00 2,500 750,000.00
Bibit jamur log 3,000.00 1,000 3,000,000.00
alkohol liter 10,000.00 2 20,000.00
Plastik bag ukuran 2kg kg 18,000.00 125 2,250,000.00
Elpiji tabung 80,000.00 30 2,400,000.00
Karet  gelang kg 10,000.00 10 100,000.00
kapas 200,000.00
ring buah 50.00 25,000 1.250.000.00
Plastik  ukuran 15 kg kg 18,000.00 10 180,000.00
Plastik ukuran  5 kg kg 18,000.00 30 540,000.00
Biaya listrik Bulan 100,000.00 6 600,000.00
Fixed Cost
Manajer lapangan Orang-bulan 1,000,000.00 6 6,000,000.00
Pekerja  :
Pencampuran Orang-hari 25,000.00 50 1,250,000.00
inokulasi Orang-hari 15,000.00 100 1,500,000.00
pemeliharaan Orang-hari 15,000.00 120 1,800,000.00
Total Operational Cost 37,840,000.00
Total Pengeluaran 73,840,000.00
III Penjualan
% kegagalan 10
Hasil Penjualan kg 6,500.00 11,250 73,125,000.00
Penerimaan 73,125,000.00
LABA 35,285,000.00
ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Skala Usaha 15000 log
Satu siklus usaha 6 bulan
Asumsi bangunan Sewa
No. Pembiayaan Unit Biaya satuan Jumlah Nilai
I Investment Cost
Sewa Bangunan log 150.00 15,000.00 2,250,000.00
transportasi log 100.00 15,000.00 1,500,000.00
Total Investment cost 3,750,000.00
II Operational Cost
Variable Cost
log jamur log 1,200.00 15,000.00 18,000,000.00
Biaya listrik bulan 50,000.00 6.00 300,000.00
Fixed Cost
Manajer lapangan orang-bulan 500,000.00 6.00 3,000,000.00
Pekerja :
Pemeliharaan orang-hari 15,000.00 180.00 2,700,000.00
Total Operational Cost 24,000,000.00
Total Pengeluaran 27,750,000.00
III Penjualan
% kegagalan 10
Hasil penjualan kg 6,500.00 6,750.00 43,875,000.00
Penerimaan 43,875,000.00
LABA 16,125,000.00

ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Skala usaha                                      5000 log

Satu siklus usaha                             6 bulan

Asumsi bangunan                            Bangunan kumbung baru

Asumsi pemasaran                          melalui Agen/bandar

Kunci analisis usaha ini ada pada pemasaran. untuk memperoleh laba yang lebih tinggi tentu diperlukan terobosan  pasar /pengembangan pasar. Contoh pemasaran langsung ke pasar induk, pasar kecil/sedang, restoran, hotel, swalayan dll.

No. Pembiayaan Unit Biaya satuan Jumlah nilai
I Investment Cost
Kumbung m2 120,000.00 50 6,000,000.00
Peralatan
Alat steam (boiler) Unit 1,000,000.00 1 1,000,000.00
Instalasi Listrik 120,000.00
Selang dan  sprayer 50,000.00
Sekop dan ember 50,000.00
Total Investment Cost 7,220,000.00
II Operational Cost
Variable Cost
Media tanam :
Serbuk kayu kg 200.00 8,000 1,600,000.00
dedak kg 1,000.00 800 800,000.00
kapur kg 300.00 100 30,000.00
Bibit  jamur log 3,000.00 200 600,000.00
alkohol liter 10,000.00 2 20,000.00
Plastik bag ukuran 2kg kg 18,000.00 30 540,000.00
Kayu  bakar 500,000.00
Karet  gelang kg 10,000.00 2 20,000.00
kapas 30,000.00
ring buah 50.00 5,000 250.000.00
Plastik ukuran  5 kg kg 18,000.00 10 180,000.00
Biaya listrik Bulan 30,000.00 6 180,000.00
Fixed Cost
Pekerja  :
Pencampuran Orang-hari 25,000.00 10 250,000.00
inokulasi Orang-hari 15,000.00 20 300,000.00
pemeliharaan Orang-hari 10,000.00 120 1,200,000.00
Total Operational Cost 6,500,000.00
Total Pengeluaran 13,720,000.00
III Penjualan
% kegagalan 10
Hasil Penjualan kg 6,500.00 2,250 14,625,000.00
Penerimaan 14,625,000.00
LABA 8,125,000.00

Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial. Beberapa pertimbangan kelayakan usaha ini antara lain :

  1. Daya serap pasar sangat tinggi dan semakin meningkat
  2. Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan konsumsi masyarakat sehari-hari.
  3. Bahan baku   mudah diperoleh dan murah
  4. Kebutuhan skill tidak begitu tinggi
  5. Proses pemeliharaan tergolong mudah
  6. Tidak memerlukan lahan yang luas
  7. Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat menghasilkan keuntungan terus menerus sepanjang tahun.
  8. Jamur tiram merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi tinggi.
  9. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
  10. Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk kolam ikan, campuran pakan ikan, campuran pakan ternak, dan media memelihara cacing.

Usaha budidaya jamur tiram dapat dilakukan secara parsial ataupun keseluruhan. beberapa sub usaha yang bisa dilakukan diantaranya :

  • Produksi Bibit  (Kultur Murni/parental)
  • Produksi Bibit induk F1
  • Produksi bibit Tebar F2
  • Produksi F3 (log produksi)
  • Produksi Jamur Tiram Segar
  • Produk Olahan  : Keripik Jamur,  Jamur crispy, Burger Jamur (vegetarian Burger), Kerupuk Jamur, Abon Jamur, dll.
  • Kompos dan Pakan Ternak dari sisa log produksi
  • Tempat Wisata : Wisata Petik Jamur, restoran healthy food, dll

Jenis-jenis hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram diantaranya serangga, laba-laba, cacing, siput, rayap, jamur parasit dan saprofit, serta bakteri dan virus. Berikut cara pencegahannya :

Pencegahan Hama

1. Serangga

Lalat dan nyamuk merupakan serangga yang banyak terdapat dalam kumbung yang tidak dipelihara dengan baik. Serangga biasanya masuk bersamaan dengan keluar masuknya pekerja, melalui ventilasi, atau melalui lubang-lubang kecil yang tidak terdeteksi. Kondisi yang lembab ditambah dengan aroma substrat/media log sangat disukai serangga-serangga ini yang akhirnya berkembang biak di dalam kumbung. Serangga akan meletakkan telur-telurnya pada media baglog. Setelah menetas, larva-larva yang tumbuh akan memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram sehingga batang jamur tiram berlubang-lubang dan pertumbuhan tubuh buah jamur tiram menjadi terganggu (keriput). Setelah memasuki fase dewasa aktif (terbang) Serangga akan berpindah ke media log jamur yang masih sehat dan berkembang biak. Demikian seterusnya sehingga dalam periode tertentu bisa menyebabkan kerusakan yang cukup besar. Selain itu, serangga juga biasa berperan sebagai vektor/pembawa  penyakit/virus yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Beberapa jenis serangga yang dapat menularkan hama-penyakit pada kumbung jamur diantaranya

  • Licoriella spp

lycoriella auripila

  • Megaselia spp

megaselia

  • Lepidocyrtus spp

lepydocertus

Pencegahan terhadap serangan – serangga ini dapat dilakukan dengan cara memasang kawat kasa berukuran kecil pada bagian ventilasi dan memasang plastik bening pada bagian luar pintu untuk membiaskan cahaya sehingga serangga cenderung menghindar dan menjauh dari kumbung. Bila upaya ini masih kurang, maka dapat dilakukan upaya pengendalian serangga dengan cara memasang perangkap serangga di dalam kumbung berupa lem yang dioleskan secara merata pada lembaran kertas/plastik berwarna kuning.

2. Laba-laba

Laba-laba dapat memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram. Selain itu, laba-laba juga dapat menyebarkan spora jamur pengganggu. Pencegahan dapat dilakukan dengan menebarkan serbuk kapur pada permukaan lantai dan dinding kumbung. Jika terdapat sarang laba-laba (biasanya terdapat di sela-sela baglog) maka harus segera dimusnahkan.

3. Cacing

Hama cacing ini biasanya memakan miselium sehingga dapat mengakibatkan jamur tidak tumbuh sama sekali/gagal tumbuh. Hama cacing sangat kecil (±1 mm) dan dapat berkembang biak dengan cepat. Pencegahan hama cacing dapat dilakukan melakukan proses sterilisasi dengan sempurna sehingga telur-telur cacing mati.

4. Siput

Ruang kumbung yang tidak bersih dan  lantai kumbung yang kotor dan becek seringkali mengundang kedatangan siput. Siput akan memakan tubuh buah jamur tiram yang baru tumbuh sehingga pertumbuhan jamur tiram menjadi tidak optimal/rusak. Salah satu cara alami untuk mencegah ataupun mengatasi serangan siput ialah dengan menyemprot  lantai kumbung dan rak dengan ekstrak jarak pagar.

5. Rayap

Mendeteksi kehadiran rayap relatif sulit dilakukan. Biasanya kita baru menyadari kehadiran rayap setelah melihat kerusakan yang ditimbulkannya. Rayap memakan zat yang terkandung di dalam kayu yaitu selulosa. Zat ini juga terdapat dalam media baglog jamur tiram sehingga kemungkinan kerusakan baglog juga cukup besar. Cara sederhana ialah dengan menyemprotkan zat kimia anti rayap. Cara alami yang bisa diupayakan yaitu dengan menggunakan ekstrak sereh yang disemprotkan ke bagian tanah atau bagian kumbung yang terkena serangan.

Pencegahan Penyakit

Penyakit pada jamur tiram biasanya disebabkan oleh fungi, kapang, bakteri ataupun virus. Jamur tiram atau baglog yang terserang penyakit biasanya ditandai dengan timbulnya noda-noda berwarna, berlendir, atau kerusakan fisik tubuh buah jamur tiram sehingga tidak dapat dipanen. Secara umum, timbulnya penyakit pada jamur ini disebabkan karena kurang sterilnya proses produksi mulai dari pembibitan hingga inkubasi.

Beberapa jenis penyakit yang umum terdapat pada jamur tiram diantaranya :

1. Trichoderma spp

Trichoderma dapat menyebar melalui udara atau terbawa oleh pekerja. Ciri-ciri kontaminasi yang disebabkan oleh jamur ini adalah timbulnya bintik bintik atau noda hijau pada media baglog jamur tiram sehingga pertumbuhan miselium jamur tiram menjadi terhambat. Trichoderma biasanya banyak terdapat pada media log jamur yang telah mati atau pada permukaan tanah. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan segera membuang media log jamur tiram yang telah terkontaminasi. Sedangkan pencegahannya dapat dilakukan dengan melakukan sterilisasi/desinfektasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan untuk perawatan kumbung.

2. Mucor spp.

Kontaminasi Mucor ditandai dengan timbulnya noda hitam pada permukaan media baglog. Kontaminasi ini menyebabkan adanya persaingan pertumbuhan Mucor dengan miselium jamur tiram. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah susunan baglog jamur dan mengatur /menurunkan suhu ruangan dengan membuka dan mengatur sirkulasi udara.

3. Neurospora spp

Neurospora dapat menghambat pertumbuhan miselium dan tubuh buah. Neurospora menimbulkan tepung “orange” pada permukaan kapas penyumbat baglog. Pencegahan dilakukan dengan melakukan sterilisasi media baglog dengan sempurna dan mengurangi jumlah susunan baglog jamur tiram.

4. Penicillium spp

Kontaminasi Penicillium ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna coklat /merah tua. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan ruang inkubasi. Sedangkan untuk mengatasi agar serangan Penicillium tidak menyebar adalah dengan membuang media baglog yang terkontaminasi.

AdityaRial

Penyakit dan hama sering timbul karena kurangnya ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan penanganan produksi salah satunya proses pemeliharaan. Hal tersebut menimbulkan pekerjaan baru karena penyakit dan hama yang menyerang harus segera ditangani. Bagi sebagian orang, cara yang paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan fungisida, insektisida dan bahan kimia lainnya. Namun, penggunaan bahan-bahan kimia ternyata menimbulkan permasalahan baru, tanaman dalam hal ini jamur tiram menjadi tercemar bahan kimia dan tidak sehat untuk dikonsumsi sehingga dapat menurunkan harga jual. Cara yang paling tepat untuk mengatasi penyakit dan hama adalah dengan metode pencegahan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati..

Sebelum memahami hal-hal apa saja yang diperlukan dalam pencegahan, terlebih dahulu diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana penyakit dan hama dapat menyebar. Ada 5 cara/media utama yang dapat menyebabkan timbulnya hama dan penyakit :

1. Udara

2. Air

3. Tanah

4. Manusia

5. Bibit

Hama dan penyakit seperti spora jamur pengkontaminasi, bakteri pengganggu, ataupun virus dapat menyebar dengan mudah melalui aliran udara. Bahkan hama serangga dapat menyebar dengan cara terbang melawan aliran udara. Demikian pula dengan air, tanah, manusia, dan bibit dapat membawa sumber penyakit yang sama seperti udara.

Pengetahuan mengenai sumber timbulnya hama dan penyakit merupakan bagian penting dalam proses pencegahan. Oleh karena itu, kunci pencegahan timbulnya berbagai macam penyakit dan hama adalah dengan menjaga kebersihan dan sanitasi.

Ada 5 poin yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan:

1. Kelancaran sirkulasi udara

2. Kebersihan air

3. Pasteurisasi yang sempurna dan steril

4. Kebersihan pekerja

5. Kebersihan lingkungan baik di dalam maupun di sekitar kumbung

BAGIAN 2 KLIK DISINI

AdityaRial